|
Sunday, April 02, 2006
Dalam Hening
Malam mencekam samudera darah...
Berlipat-lipat kehinaan menggelegar dalam kawah dusta Mengganti lima belas purnama bersamamu dengan tungku api Luapan-luapan dahaga membawaku pada fatamorgana Sementara peluh yang keluar kembali mengering diterjang panas Malam ini rembulan kembali tersaput awan Menghitam disegala penjuru Meskipun langit membiru siang tadi Kini hanya kelam tersisa Mengais-ngais keresahan dalam dada Memanggil impi jiwa yang berlarian diterpa angin timur Lembaran-lembaran kegetiranpun menggelosoh ditepian hasrat Menggapai-gapai dengan tubuh ringkih Kemudian jemari-jemari mulai menari dikehingan Hadirmu hanya isyaratkan hampa Sisa tawamu juga masih membekas ditelinga Bekas parfummu juga masih tercium Kini yang kudapati hanya siluetmu Kemudian... hari-hari penuh kebisuan meraja Mengganti resah yang kian padam Bangkitkan jiwa-jiwa yang merona Lalu tumbuh sepucuk jingga disudut qalbu Penawar rindu kepakan sayapnya Mencoba terbang lagi kelangit bebas Jumpai ribuan awan-awan Dalam hening... Hening yang mempesona... digurat oleh iqbal | 3 Tanggapan
Tanggapan:
Jika kau terenggut dari mimpimu di pekat malam...apa yang kan kau buat?
Jika kau terhempas tak berjejak dari setapak jalanmu...siapa yang kau sebut? Jika kau terperangkap dalam hening yang kian menyepi...bagaimana kau kan kembali? Adakah kau terus tercekat dalam pesona siluet asamu yang tersisa? Ataukah kau kan merangkak perlahan menuju setitik sinar di kejauhan?
i gez i knew this poem before.. tega sekali dirimu, iqbal!! i though it's special... yo wess lah,, gpp
Post a Comment
|