|
Sunday, February 05, 2012
Raden Ayu Shofiah
Sunday, December 27, 2009
Asyura
nainawa... koyak diujung senja angin menyimpan kelam ratapan para syuhada pasir-pasir mencatat nestapa isak gadis-gadis berabaya dihadapan jasad tanpa kepala penghulu pemuda surga cucu al-Musthafa Karbala...Karbala... alam pun murka menangisi manik mata sang pembawa pelita seperti dahulu wafatnya Yahya bin Zakaria Karbala...Karbala... dialah Husain putra Ali ibunya Fatimah putri Nabi abangnya Hasan pahlawan sejati dihadapinya tentara Yazid dengan berani demi berkumpul dengan Datuknya lagi Karbala...Karbala... sungai Eufrat penuh darah tanah semakin merah celakalah wahai Yazid bin Muawiyah celakalah pembantai keluarga Rasulullah celakalah penduduk Kufah merekalah penipu risalah karbala...karbala... inilah duka sepanjang zaman berselimut kejinya pengkhianatan mereka reguk cawan kesyahidan membela Ahl Bayt insan pilihan karbala...karbala... bawalah air mata kami dalam debunya nan suci setiap hari adalah Asyura, setiap tanah adalah karbala Desember 2009 Labels: asyura, karbala, puisi digurat oleh iqbal | 6 Tanggapan Wednesday, November 11, 2009
...
Thursday, June 25, 2009
Enyah
adalah sumpah yang kemudian tumpah di malam basah pada langit yang rebah jiwa-jiwa lungkrah bercampur darah terseliplah dalam sejarah perihal sebuah kisah yang berharga murah saling bantah dan saling serapah untuk hal yang salah tetapi menjadi lumrah sebab semua pongah dan lupa pada amanah bedebah... enyahlah... Gambir, 25 - Juni - 2009, 4.37 PM digurat oleh iqbal | 2 Tanggapan Thursday, June 11, 2009
Mati
s
e p i m d e a n d l g i a i r m k i a t s u n y i Patas AC 63, 11 Juni 2009, 5.56 pm digurat oleh iqbal | 2 Tanggapan Monday, April 20, 2009
Episode Kematian
tertulis pada kuntum cahaya
bersama aroma duka yang meruap-ruap sebuah pagi yang ungu berkisah tentang mimpi yang mengendap - endap pada fajar yang basah tak penah terjawab tanya... yang manakah kelok menuju surga sebab kami harus menggali kubur sendiri Citayam, 19 - April - 2009 digurat oleh iqbal | 1 Tanggapan Thursday, March 19, 2009
pada sekerat daging
apakah rindu kan usai
pada dusta yang kau sembunyikan tatkala malam beranjak pagi sementara gigil masih menemani tiap sengal nafasmu Citayam, 19 - Maret - 2009, 8.24 PM Labels: poems digurat oleh iqbal | 0 Tanggapan |