IQBAL, 26th, penikmat kopi, pencari jalan keabadian Blog ini akan tampak jauh lebih sejuk untuk dilihat apabila dibuka dengan Internet
Explorer |
Thursday, September 21, 2006
Selepas Fajar
Selepas fajar
Nanti...
Kututur segala
Rindu yang kian bersijingkat
Gamang bersihebat
Aku baru saja tiba pada langkan hatimu
Izin melampau hingga kelangit jiwa
Janganlah kau bantun pada tubir cerita
Biar ia menggerlap senyap
Mungkin memang kita tak bisa menggambar air mata
Biar dulu kubergelut dengan malam
Menghitung kelam
Menyulam jela kedamaian
Hingga ceruk pada mata
Semoga ini kali tak ngungun mengabu
Meja kerja, 19-Sepetember-2006, 02.00 Wib
digurat oleh iqbal | 2 Tanggapan
Nanti...
Kututur segala
Rindu yang kian bersijingkat
Gamang bersihebat
Aku baru saja tiba pada langkan hatimu
Izin melampau hingga kelangit jiwa
Janganlah kau bantun pada tubir cerita
Biar ia menggerlap senyap
Mungkin memang kita tak bisa menggambar air mata
Biar dulu kubergelut dengan malam
Menghitung kelam
Menyulam jela kedamaian
Hingga ceruk pada mata
Semoga ini kali tak ngungun mengabu
Meja kerja, 19-Sepetember-2006, 02.00 Wib
digurat oleh iqbal | 2 Tanggapan
Friday, September 15, 2006
Tentang Cinta
to: Bang Romy & Dina
Dalam kesunyian senja dan
kemilau cahaya pelangi
Jiwa-jiwa terpaut mengasah asa
Mengabarkan pada awan gemawan
Kemudian duduk kita disudut jendela
Menanti malam yang kian temaram
Telah lama kutunggu kau ditubir masa
Hingga melesak rusuk-rusuk ini
Penatpun berganti
Mengisi hari-hari bersama
Mari kita arungi bahtera ini
Ahad, 3-September-2006 10.35 WIB
digurat oleh iqbal | 0 Tanggapan
Dalam kesunyian senja dan
kemilau cahaya pelangi
Jiwa-jiwa terpaut mengasah asa
Mengabarkan pada awan gemawan
Kemudian duduk kita disudut jendela
Menanti malam yang kian temaram
Telah lama kutunggu kau ditubir masa
Hingga melesak rusuk-rusuk ini
Penatpun berganti
Mengisi hari-hari bersama
Mari kita arungi bahtera ini
Ahad, 3-September-2006 10.35 WIB
digurat oleh iqbal | 0 Tanggapan